Apa itu Muse? Memahami Konsep Muse dalam Tata Rias

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu

Apakah ZALORANs pernah dengar istilah “muse”? Kata ini sering muncul di dunia seni, mode, sastra, bahkan musik. Muse bukan sekadar istilah indah yang terdengar puitis dan biasanya dianggap sebagai sumber inspirasi. Muse adalah sosok yang membangkitkan ide kreatif dan mengarahkan proses berkarya untuk seorang seniman.

Tapi bagaimana konsep muse ini berlaku dalam dunia tata rias, sebuah bentuk seni yang langsung diaplikasikan pada kanvas hidup, yaitu wajah manusia?  Yuk, kita bahas lebih dalam!

Baca juga : Rekomendasi Model Tas Fendi On Point dan Stylish!

Muse dalam Konteks Artistik yang Lebih Luas

Dalam dunia seni, “muse” adalah sosok, objek, atau suasana yang menginspirasi seniman dalam menciptakan karya. Berasal dari mitologi Yunani, konsep muse kini mencakup figur yang dicintai, pengalaman pribadi, hingga emosi mendalam. Seiring waktu, makna muse berkembang menjadi lebih umum, merujuk pada siapa pun atau apa pun yang menjadi sumber inspirasi bagi seorang seniman.

Ini bisa berupa seseorang yang dicintai, seorang tokoh bersejarah, sebuah konsep abstrak, alam, atau bahkan sebuah emosi. Intinya, muse adalah percikan yang menyalakan api kreativitas, membantu seniman menemukan arah, gaya, dan makna dalam karyanya.

Baca juga : Rahasia dan Tips Make up Flawless Bebas Cakey

Arti Muse dalam Tata Rias

Dalam tata rias, konsep muse memiliki dimensi yang menarik dan unik. Wajah manusia bukan sekadar kanvas kosong, melainkan sebuah struktur dinamis dengan fitur-fitur, warna kulit, dan ekspresi yang khas. Oleh karena itu, muse dalam tata rias bisa menjadi sangat personal dan interaktif.

1. Individu sebagai Muse

Dalam dunia tata rias, muse paling sering adalah sosok individu itu sendiri, bisa menjadi klien, model, atau bahkan sang makeup artist. Setiap wajah memiliki ciri khas unik seperti bentuk mata, struktur tulang, warna kulit, dan ekspresi diri. Makeup artist yang andal tak hanya menerapkan teknik, tapi juga memahami karakter wajah dan kepribadian muse-nya. Makeup artist terinspirasi dari berbagai banyak hal seperti sorotan mata, senyum, atau aura seorang muse untuk menciptakan tampilan yang menonjolkan keindahan alami.

2. Konsep atau Tema sebagai Muse

Muse juga bisa berbentuk tema atau suasana tertentu. Inspirasi tema muse bisa datang dari era seperti tahun 60an, nuansa futuristik, pemandangan alam, hingga emosi seperti sedih atau bahagia. Makeup artist akan mempelajarinya terlebih dahulu lalu memilih warna, tekstur, dan teknik aplikasi. Salah satu contohnya adalah tema “under the sea” yang bisa mendorong penggunaan palet biru, hijau, ungu, dan efek shimmer seperti mutiara.

3. Karya Seni atau Budaya sebagai Muse

Inspirasi juga bisa datang dari karya seni atau budaya, seperti lukisan, arsitektur, film, atau busana tradisional. Elemen visual maupun emosional dari sumber tersebut diinterpretasikan ke dalam riasan lewat warna, bentuk, garis, atau tekstur. Misalnya, motif batik bisa diterjemahkan jadi detail eyeliner, atau palet warna lukisan impresionis menjadi gradasi eyeshadow. Ini membuktikan bahwa makeup bukan sekadar aplikasi produk, tapi juga bentuk ekspresi artistik yang menggabungkan antara seni dan budaya.

Baca juga : Urutan Make Up yang Benar Bagi Pemula, Riasan Lebih Sempurna

Muse dalam dunia tata rias berperan sebagai katalisator, pemicu yang mengarahkan kreativitas seorang makeup artist dalam mengubah wajah menjadi karya seni yang hidup. Proses ini lebih dari sekadar mempercantik. Namun, merupakan bentuk ekspresi, cara bercerita, dan kadang juga sarana untuk menampilkan sisi lain dari individu yang dirias. Dengan begitu, setiap goresan kuas dan pilihan warna mencerminkan inspirasi yang lahir dari hubungan emosional antara sang artis.

Dapatkan berbagai produk make up terlengkap dengan harga murah dari brand-brand ternama hanya di ZALORA. Jangan lewatkan potongan harga yang sudah menantimu!

Penulis: Audrylea Reika