Tata Cara dan Bacaan Sujud Sahwi Arab dan Latin Lengkap

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Sholat adalah ibadah utama dalam Islam yang menghubungkan langsung antara hamba dan Rabb-nya. Namun, sebagai manusia biasa, kita tak luput dari kekurangan, termasuk saat sedang berdiri di hadapan Allah dalam shalat. Terkadang kita lupa jumlah rakaat, terlupa membaca bacaan wajib, atau ragu-ragu di tengah pelaksanaan. Dalam kondisi seperti inilah sujud sahwi hadir sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang dilakukan untuk menutupi kekurangan atau kesalahan yang terjadi dalam shalat, baik karena lupa atau ragu. Karena itu, mengetahui bacaan sujud sahwi serta kapan dan bagaimana cara melakukannya adalah bagian penting dari kesempurnaan ibadah shalat.

Pada artikel ini, ZALORA akan membahas secara lengkap tentang bacaan sujud sahwi, tata cara pelaksanaannya, serta kondisi-kondisi yang membuat kita perlu melakukannya. Semoga ilmu ini bisa menjadi pengingat agar shalat kita tidak hanya sah secara fiqih, tapi juga lebih khusyuk dan sesuai tuntunan Rasulullah.

Baca juga : Bacaan Doa Iftitah Arab, Latin dan Artinya

Bacaan Sujud Sahwi Arab dan Latin

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.”

Artinya: “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.”

Namun, bacaan di atas sebetulnya belum ditemukan dalilnya dalam Al-Quran ataupun Hadits. Maka, beberapa ulama mengatakan ketika melakukan sujud sahwi membaca bacaan sujud seperti biasanya yaitu Subhana rabbiyal a’la.

Di samping itu, sebagian ulama berpendapat wajib hukumnya untuk melafalkan lafaz takbir sebelum sujud sahwi. Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi,

“Beliau (Nabi) shalat 2 rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir,” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah).

Hal-hal yang Menyebabkan Pelaksanaan Sujud Sahwi

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, anjuran melakukan sujud sahwi sebagai berikut:

إذا شك أحدكم فلم يدر أصلى ثلاثا أم أربعا فليلق الشك وليبن على اليقين وليسجد سجدتين قبل السلام ، فإن كانت صلاته تامة كانت الركعة ، والسجدتان نافلة له ، وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما للصلاة ، والسجدتان يرغمان أنف الشيطان

Artinya: “Ketika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan shalat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini (hitungan tiga rakaat) dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika shalat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung (pahala) baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya, jika ternyata shalatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan shalatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.”

Serta, hal-hal yang menyebabkan pelaksanaan sujud sahwi dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Al-Bujairami.

وأسبابه خمسة ، أحدها ترك بعض .ثانيها : سهو ما يبطل عمده فقط . ثالثها : نقل قولي غير مبطل . رابعها : الشك في ترك بعض معين هل فعله أم لا ؟ خامسها : إيقاع الفعل مع التردد في زيادته

Artinya: “Sebab kesunnahan melakukan sujud sahwi ada lima. Yaitu meninggalkan sunnah ab’ad, lupa melakukan sesuatu yang akan batal jika dilakukan dengan sengaja, memindah rukun qauli (ucapan) yang tidak sampai membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah ab’ad, apakah telah melakukan atau belum dan yang terakhir melakukan suatu perbuatan dengan adanya kemungkinan hal tersebut tergolong tambahan”.

Baca juga : Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud Arab dan Latin Lengkap

1. Meninggalkan Sunnah Ab’ad

Source: ZALORA

Sunnah ab’ad merupakan bagian dari shalat yang sangat dianjurkan, meskipun tidak wajib. Termasuk di dalamnya adalah doa qunut, membaca tasyahud awal, membaca shalawat kepada Nabi saat tahiyat, shalawat kepada keluarga Nabi di tahiyat akhir, serta duduk tasyahud awal. Apabila seseorang lupa melakukan salah satu dari sunnah ab’ad tersebut, maka sujud sahwi dianjurkan sebagai bentuk penyempurnaan shalatnya.

2. Lupa Mengerjakan Hal yang Membatalkan Shalat Bila Dilakukan Sengaja

Jika seseorang dalam shalat tanpa sengaja melakukan sesuatu yang jika dilakukan dengan sengaja bisa membatalkan shalat, maka ia disunnahkan sujud sahwi. Contohnya seperti memperpanjang bacaan ketika berdiri setelah ruku (i’tidal) atau saat duduk di antara dua sujud. Karena dua posisi ini termasuk rukun qashir, maka tidak boleh memanjangkannya tanpa alasan.

3. Salah Menempatkan Bacaan yang Termasuk Rukun Qauli

Source: ZALORA

Kesalahan lain yang bisa terjadi adalah membaca bacaan rukun qauli (ucapan wajib) di tempat yang tidak semestinya. Misalnya, seseorang membaca surat Al-Fatihah ketika duduk di antara dua sujud. Meski hal ini tidak membatalkan shalat, tetap disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi sebagai bentuk perbaikan.

4. Ragu Apakah Telah Melakukan Sunnah Ab’ad

Jika seseorang mengalami keraguan dalam shalat, misalnya tidak yakin apakah sudah melaksanakan doa qunut atau belum, maka hukum asalnya dianggap belum dikerjakan. Dalam kondisi ini, disunnahkan untuk sujud sahwi agar shalat tetap sempurna dan tidak ada yang tertinggal.

5. Kemungkinan Terjadi Penambahan dalam Shalat

Source: ZALORA

Ketika seseorang ragu apakah sedang berada di rakaat ketiga atau sudah keempat, maka sebaiknya ia mengambil jumlah yang paling sedikit, yaitu rakaat ketiga. Kemudian ia menambahkan satu rakaat lagi agar tidak kurang. Namun, karena ada kemungkinan kelebihan satu rakaat, maka sebelum salam disunnahkan melakukan sujud sahwi karena potensi penambahan dalam shalat.

Tata Cara Pelaksanaan Sujud Sahwi

Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud yang ditambahkan di akhir shalat. Sujud ini bisa dikerjakan sebelum atau sesudah salam. Sebelum memulai sujud sahwi, seseorang disyariatkan untuk mengucapkan takbir (“Allahu Akbar”) terlebih dahulu. Ucapan takbir ini juga diucapkan kembali saat bangkit dari sujud pertama menuju sujud kedua.

Namun, perlu diketahui bahwa takbir yang dibaca disini bukanlah takbiratul ihram, sehingga tidak disertai dengan mengangkat tangan. Proses sujud dilakukan sebagaimana sujud biasa dalam shalat.

Baca juga : Doa Setelah Baca Surat Yasin dan Keutamaannya

Itulah bacaan, sebab, dan tata cara melakukan sujud sahwi. Melalui sujud ini, Allah memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi dalam shalat, baik karena lupa, ragu, maupun kelalaian. 

Mau cari berbagai produk sarung terbaik yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama