Pahami 13 Rukun Shalat, Lengkap dan Sesuai Urutan

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Shalat menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim. Dalam pelaksanaan shalat, terdapat rukun-rukun shalat yang harus dilaksanakan dengan benar dan tertib. Rukun-rukun ini merupakan syarat sahnya shalat yang tidak boleh diabaikan atau ditinggalkan. Jika salah satunya ditinggalkan, maka shalat tidak sah. 

Tahukah ZALORAns apa saja yang termasuk ke dalam rukun shalat? Yuk, pahami rukun shalat yang penting diketahui bagi umat Muslim berikut ini!

Baca juga : Niat Sholat Dhuha, Bacaan, Tata Cara dan Doa Setelah Sholat

Memahami Rukun Shalat

1. Niat

Rukun shalat yang pertama adalah niat. Bacaan niat berbeda-beda, tergantung pada shalat yang akan ZALORAns laksanakan, baik itu shalat sunnah maupun fardhu. Niat juga bisa diucapkan dalam bahasa Indonesia lho! Seperti “Saya berniat shalat fardhu Subuh 2 rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.

2. Takbiratul Ihram

Source: Pinterest

Takbiratul ihram adalah gerakan yang dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar“. Kalimat takbir tersebut berarti “Allah Maha Besar.” Takbiratul Ihram menandai dimulainya shalat. Gerakan takbiratul ihram yang benar dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar sebagai berikut:

“Aku melihat Rasulullah SAW membuka takbir dalam sholat, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga menjadikan keduanya sejajar dengan kedua bahunya. Bila Rasulullah SAW bertakbir untuk rukuk, beliau melakukan hal yang sama. Jika beliau mengatakan ‘Sami’allaahu liman hamidah’, beliau melakukan hal yang sama kemudian mengatakan ‘Rabbanaa lakal hamdu’.

Namun, beliau tidak melakukan hal itu ketika bersujud, dan tidak pula ketika bangun dari bersujud,” (HR Bukhari, Nasa’i dan Baihaqi)

3. Berdiri Bagi yang Mampu

Rukun ini mengharuskan seorang muslim untuk melaksanakan shalat dengan posisi berdiri secara tegak. Kecuali jika ada alasan yang sah seperti sakit atau kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Bagi ZALORAns yang tidak mampu berdiri, diperbolehkan untuk shalat dengan duduk atau dalam posisi lain yang memungkinkan. Sesuai dengan kondisi fisik masing-masing, tanpa mengurangi kekhusyukan dan tata cara shalat itu sendiri.

Baca juga : Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam

4. Membaca Surat Al-Fatihah Setiap Rakaat

Dalam melaksanakan shalat wajib maupun shalat sunnah, membaca Surat Al-Fatihah setiap rakaat merupakan salah satu rukun yang harus dilaksanakan. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah di dalamnya. Oleh karena itu, setiap Muslim diwajibkan untuk menghafal dan memahami makna dari surat ini. 

5. Rukuk dengan Tuma’ninah

Gerakan rukuk dilakukan setelah membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya. Pada saat rukuk, kedua tangan diletakkan di lutut dengan punggung diluruskan sejajar dengan kepala. Pandangan menunduk ke arah tempat sujud. Ketika rukuk, bacaan yang diucapkan sebanyak 3 kali adalah sebagai berikut:

ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ู‰ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏูู‡ู

โ€œSubhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdihโ€

Artinya: “Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”

6. Iโ€™tidal dengan Tuma’ninah

I’tidal adalah posisi berdiri tegak setelah rukuk dalam shalat. Sebangunnya dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan seperti saat takbir sambil membaca:

ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู

โ€œSami’a Allahu liman hamidahโ€

Artinya: “Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya”

Kemudian, membaca bacaan sebagai berikut:

ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ู…ูŽุง ุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏู

โ€œRabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’duโ€

Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Sujud dengan Tuma’ninah

Source: Pinterest

Sujud dilakukan dengan menempelkan tujuh anggota tubuh ke lantai yaitu dahi beserta hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari-jari kedua kaki. Ketika sujud, membaca bacaan berikut ini sebanyak 3 kali:

ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ูŠูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏูู‡ู

โ€œSubhaana rabbiyal a’la wa bihamdihiโ€

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

8. Duduk Diantara Dua Sujud dengan Tuma’ninah

Duduk di antara dua sujud dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Dalam posisi ini, jamaah duduk dengan tuma’ninah yakni tenang dan tidak tergesa-gesa. Ketika duduk di antara dua sujud, bacaan yang diucapkan adalah sebagai berikut:

ุฑุจ ุงุบู’ููุฑู„ูŠ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูู‰ ูˆุงุฌุจุฑู†ูŠ ูˆูŽุงุฑู’ููŽุนู’ู†ููŠ ูˆูŽุงุฑู’ุฒูู‚ู’ู†ูู‰ ูˆูŽุงู‡ู’ุฏูู†ูู‰ ูˆูŽุนูŽุงููู†ูู‰ ูˆูŽุงุนู’ูู ุนูŽู†ูู‘ู‰

โ€œRobbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘anniiโ€

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki, dan petunjuk untukku.”

9. Duduk Tasyahud Akhir dengan Tuma’ninah

Tasyahud akhir dilakukan pada duduk terakhir sebelum salam. Duduk tasyahud akhir dilakukan dengan posisi duduk tawarruk yaitu kaki kiri dilipat dan diduduki, sementara kaki kanan ditegakkan. 

10. Membaca Tasyahud Akhir

Berikut bacaan tasyahud akhir yang dibaca ketika duduk tasyahud akhir:

ุงู„ุชูŽู‘ุญููŠูŽู‘ุงุชู ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุงุชู ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ุทูŽู‘ูŠูู‘ุจูŽุงุชู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุนูุจูŽุงุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญููŠู†ูŽ , ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู , ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุŒ ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽู…ููŠุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠุฏูŒ ุŒ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุŒ ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽู…ููŠุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠุฏูŒ

โ€œAt tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

Allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiidโ€

Artinya: “Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”

11. Membaca Sholawat Saat Tasyahud Akhir

Rasulullah SAW pernah mendengar seorang laki-laki berdoa dalam shalatnya tanpa memuji dan menyanjung Allah Taโ€™ala serta tidak pula bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.  Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim dan dia menilainya shahih serta disetujui oleh adz-Dzahabi, dimana Rasulullah bersabda sebagai berikut:

โ€œOrang ini terburu-buruโ€. Kemudian, beliau memanggil sambil berkata kepadanya dan kepada yang lain juga, โ€œApabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan memuliakan dan menyanjung Rabbnya Yang Maha Agung lagi Maha Mulia. Lalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, ia berdoa dengan apa yang ia inginkan.โ€

Kemudian, โ€œRasulullah SAW pernah mendengar seorang lelaki yang sedang shalat, orang itu memuliakan dan memuji Allah Taโ€™ala. Serta, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Maka beliau bersabda, โ€œBerdoalah, niscaya doamu akan dikabulkan dan mintalah, niscaya permintaanmu akan diberikan.โ€ 

12. Membaca salam yang pertama

Salam pertama dalam shalat merupakan tanda berakhirnya shalat yang dilakukan dengan menolehkan kepala ke kanan belakang. Bacaan salam yang diucapkan ketika shalat sebagai berikut:

ูฑู„ุณูŽู‘ู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ูฑู„ู„ูŽู‘ูฐู‡

โ€œAssalamualaikum wa rahmatullahโ€

Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga bersamamu sekalian”

13. Tertib

Tertib dalam shalat maksudnya adalah semua rukun shalat dilakukan sesuai dengan urutannya.

Baca juga : Doa Sesudah Wudhu, Hukum, Bacaan, dan Tata Caraย 

Rekomendasi Mukena Ternyaman

Source: Zalora

Mukena Zaylia ini menggunakan karakter kain yang stretch melangsai namun tetap dingin saat dikenakan. Mukena ini cocok dikenakan sebagai mukena daily dirumah maupun sebagai mukena travel, karena sudah dilengkapi dengan tas kecil. Beribadah tetap nyaman dengan desain yang simple dan eye catching dengan padanan motif di area kepala dari mukena casual Rabbani.

Baca juga : Ketahui Syarat Wajib dan Rukun Haji Sesuai Syariat

Nah, itulah ke-13 rukun shalat yang wajib ZALORAns ketahui dan tidak boleh ditinggalkan ketika melaksanakan shalat.

Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama