Niat Puasa Nazar serta Ketentuan dan Keutamaannya

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Dalam perjalanan hidup, setiap manusia tentu pernah berada dalam situasi penuh harap atau bahkan keputusasaan. Dalam kondisi seperti ini, sering kali seseorang mengucapkan janji kepada Allah SWT yang dikenal dengan istilah nazar. Nazar merupakan bentuk ibadah yang dilakukan dengan syarat tertentu, seperti janji untuk melakukan amalan kebaikan apabila keinginannya terkabul. Salah satu nazar yang cukup umum adalah bernazar untuk berpuasa.

Puasa nazar sendiri tergolong sebagai puasa wajib yang berarti harus dikerjakan dan pelaksanaannya harus mengikuti syarat dan rukun yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Salah satu rukun paling penting adalah niat.

Banyak orang yang bernazar, namun belum mengetahui bagaimana niat puasa nazar yang benar menurut ajaran Islam. Tidak hanya itu, orang yang telah bernazar tidak diperbolehkan untuk membatalkan nazarnya tanpa alasan. Jika seseorang sudah menyatakan akan berpuasa sebagai bentuk nazar, maka ia wajib menunaikannya ketika syarat yang ia janjikan telah terpenuhi.

Melalui artikel ini, ZALORA akan membahas tentang ketentuan, niat, tata cara, dan keutamaan puasa nazar. Dengan pemahaman yang tepat, diharapkan setiap Muslim mampu menunaikan nazarnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Yuk, simak selengkapnya tentang puasa nazar berikut ini!

Baca juga : Niat Puasa Sunnah Senin Kamis, Bacaan Doa dan Keutamaan

Dalil Tentang Nazar

Dalil wajib dilaksanakannya nazar disebutkan dalam Al Quran Surat Al-Insan ayat 7, sebagai berikut:

 يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا

Artinya: “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan Ayat 7)

Selain itu, Rasulullah SAW juga telah bersabda mengenai nazar, sebagai berikut:

 عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعصي اللَّهَ فَلَا يَعصِه”

Artinya: “Dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: Barang siapa yang bernazar untuk taat kepada Allah, maka hendaklah ia taat kepada-Nya; dan barang siapa yang bernazar akan durhaka kepada Allah, maka janganlah ia durhaka kepada-Nya.” (HR. Imam Bukhari)

Ketentuan Puasa Nazar

Puasa nazar termasuk dalam kategori puasa wajib, dimana apabila tidak dipenuhi akan dikenakan kewajiban membayar kafarat, sebagaimana ketentuan kafarat sumpah (kafaratul yamin).

Jenis puasa yang dapat dijadikan nazar berasal dari puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa Ayyamul Bidh (puasa yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah), maupun puasa sunnah lainnya. Contohnya, apabila seseorang bernazar akan melaksanakan puasa Daud jika berhasil diterima kerja, maka ketika nazarnya terpenuhi, dalam hal ini mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Maka ia berkewajiban menunaikan puasa Daud sesuai dengan janji yang telah diucapkan.

Bacaan Niat Puasa Nazar

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ

“Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’âlâ.”

Artinya: “Saya berniat puasa nazar karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga : Bacaan Doa Niat Puasa Rajab dan Keutamaannya

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Nazar

Secara umum, tata cara puasa nazar tidak berbeda dengan pelaksanaan puasa pada umumnya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diikuti dalam menjalankan puasa nazar:

1. Membaca Niat Puasa Nazar

Sebelum memulai puasa, niat untuk melaksanakan puasa nazar harus diucapkan dalam hati sejak malam hari hingga sebelum masuk waktu Subuh.

2. Makan Sahur Menjelang Waktu Subuh

Disunnahkan untuk makan sahur dan dianjurkan agar dilakukan mendekati waktu Imsak atau sebelum Subuh.

3. Menahan Diri dari Pembatal Puasa

Selama waktu puasa, yaitu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, seseorang wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, serta hubungan suami istri. 

4. Menjaga Sikap dan Perilaku

Selain menahan lapar dan dahaga, menjaga perilaku dan lisan dari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa juga harus dilakukan. Seperti, menghindari berkata kotor, bergosip, atau tindakan tercela lainnya.

5. Menyegerakan Berbuka Puasa

Ketika waktu Maghrib tiba, disunnahkan untuk segera berbuka puasa dan membaca doa berbuka. Hal ini sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan selama menjalankan ibadah. 

Berikut ini bunyi bacaan doa berbuka puasa:

“Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu, taqabbal minnii innaka antassamii ul aliim”

Artinya, “Ya Allah, untuk-Mu puasaku dan atas rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”.

Keutamaan Menjalankan Puasa Nazar

1. Menumbuhkan Rasa Syukur kepada Allah SWT

Source: ZALORA

Salah satu keutamaan utama dari puasa nazar adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Ketika seseorang telah berdoa dan memohon sesuatu kepada Allah, lalu doanya dikabulkan, menunaikan nazar menjadi cara yang tulus untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah SWT. Rasa syukur yang diwujudkan dalam bentuk ibadah akan melatih hati untuk selalu mengingat Allah dalam segala kondisi, baik dalam kesenangan maupun kesulitan.

Bukan hanya sekadar rasa puas karena keinginan terpenuhi, tetapi syukur dalam bentuk ibadah seperti puasa. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang memahami bahwa segala nikmat berasal dari Allah, dan sudah sepatutnya dibalas dengan ketaatan.

2. Menjadi Pribadi yang Konsisten dan Menepati Janji

Puasa nazar berawal dari sebuah janji atau ikrar yang diucapkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ketika seseorang berkomitmen untuk berpuasa sebagai bentuk nazar, maka ia harus menepatinya setelah tujuan atau hajat yang diinginkan terwujud. Ini secara tidak langsung melatih diri untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap ucapannya, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga di hadapan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, sikap menepati janji merupakan cerminan akhlak mulia. Seseorang yang terbiasa memenuhi janjinya kepada Allah akan lebih mudah untuk menjaga komitmen dan integritas dalam hubungan sosial, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pergaulan.

3. Mendapatkan Karunia yang Lebih Besar

Allah SWT menjanjikan bahwa orang-orang yang pandai bersyukur akan diberikan nikmat yang lebih besar dan tidak disangka-sangka. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7). Dengan menjalankan puasa nazar sebagai bentuk syukur, maka Allah dapat membuka pintu-pintu rezeki lain yang lebih luas dan tidak terduga.

Dengan kata lain, puasa nazar bisa menjadi jalan untuk meraih keberkahan dalam hidup. Keberkahan ini bisa hadir dalam bentuk ketenangan hati, kemudahan dalam urusan, kesehatan, hingga rezeki yang terus mengalir.

4. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Source: ZALORA

Melaksanakan puasa nazar juga menjadi salah satu sarana untuk mempererat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Ketika seseorang bernazar, artinya ia tengah menaruh harapan penuh kepada Sang Pencipta. Dan saat nazarnya dipenuhi, maka ibadah yang dilaksanakan menjadi wujud nyata dari rasa cinta kepada Allah. Semakin seseorang terbiasa mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah, maka akan semakin kuat pula keimanannya dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Baca juga : Apa Saja Sih Larangan Saat Puasa?

Nah, itulah ketentuan, bacaan niat, tata cara, dan keutamaan puasa nazar yang perlu kamu ketahui.

Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama