Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Manasik haji adalah serangkaian kegiatan pembelajaran dan pelatihan yang diberikan kepada calon jamaah haji sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci. Kegiatan ini bertujuan agar para jamaah memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga mereka dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan benar dan khusyuk.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai urutan tata cara dan bacaan doa manasik haji yang perlu kamu pahami, yuk simak!
Baca juga : Bacaan Doa Haji Mabrur Arab dan Latin, Terjemahan Lengkap
Urutan Manasik Haji
1. Memulai dengan Ihram
Ibadah haji dimulai dengan niat ihram dari tempat dan waktu yang telah ditetapkan yang dikenal sebagai miqat. Miqat terbagi menjadi dua, yaitu miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat). Langkah-langkah dalam memulai ihram meliputi:
- Mandi sunnah
- Berwudhu
- Memakai pakaian ihram
- Shalat sunnah ihram
- Mengucapkan niat
- Melafalkan talbiyah dalam perjalanan menuju Arafah
2. Wukuf di Arafah
Wukuf adalah berdiam di Arafah yang merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, dari waktu tergelincirnya matahari hingga fajar keesokan harinya. Amalan yang dianjurkan saat wukuf antara lain:
- Shalat Dzuhur dan Ashar secara jamak qasar
- Mendengarkan khutbah wukuf
- Memperbanyak doa dan zikir
- Membaca Al-Qur’an
- Shalat Maghrib dan Isya secara jamak qasar setelah waktu masuk
3. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam atau sekedar singgah. Aktivitas yang dilakukan di Muzdalifah meliputi:
- Membaca talbiyah dan zikir
- Berdoa dan membaca Al-Qur’an
- Mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah sebanyak 7, 49, atau 70 butir
4. Melempar Jumrah
Pada tanggal 10 Zulhijah, jamaah melempar jumrah aqabah ke arah tugu batu di Bukit Aqabah setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah menggunakan 7 butir kerikil. Setelahnya, mereka menyembelih hewan kurban sebagai bagian dari ibadah.
5. Tahalul
Tahalul adalah proses keluar dari keadaan ihram. Setelah melempar jumrah aqabah, jamaah mencukur minimal tiga helai rambut. Setelah tahalul awal, jamaah boleh melakukan semua aktivitas yang sebelumnya dilarang kecuali hubungan suami istri. Jamaah kemudian menuju Masjidil Haram untuk:
- Masuk melalui Babussalam
- Melakukan thawaf ifadah
- Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad
- Shalat sunnah di dekat Maqam Ibrahim
- Berdoa di Multazam
- Shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail
- Melakukan sa’i antara Safa dan Marwah 7 kali
- Setelah itu, dilakukan tahalul kedua dengan memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah ini, jamaah boleh mengerjakan larangan ihram, termasuk berhubungan suami istri.
6. Mabit di Mina
Jamaah kembali ke Mina untuk bermalam pada hari-hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah). Setiap siang setelah tergelincir matahari, mereka melempar tiga jumrah (ula, wusta, dan aqabah) masing-masing 7 kali. Jamaah yang kembali pada 12 Dzulhijah disebut menjalani nafar awwal, sedangkan yang menyelesaikannya hingga 13 Dzulhijjah disebut nafar tsani. Setelah itu, mereka kembali ke Makkah.
7. Tawaf Wada
Tahap terakhir dari seluruh rangkaian ibadah haji adalah tawaf wada, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah. Setelah melakukannya, jamaah dapat kembali ke tanah air atau menuju Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW.
Baca juga : Syarat Wajib Haji untuk Umat Islam Sesuai dengan Syariat
Bacaan Doa Manasik Haji
1. Doa Bacaan Talbiyah
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
“Labbaikalla humma Labbaikh. Labbaikalaa Syariika Laka Labbaik. Innal Hamda Wa Ni’mata Lakawal Mulk Laa Syariikalakaa.”
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
2. Doa Saat Tawaf
بِسْمِ اللهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ إِيْمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Bismillahi wallahu akbar. Allahumma imanan bika, wa tashdiqan bi kitabika, wa wafa’an bi‘ahdika, wattiba‘an li sunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa sallam.”
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (aku bertawaf) karena keimanan kepada-Mu, kepercayaan terhadap kitab suci-Mu, pemenuhan terhadap janji-Mu, dan kepatuhan terhadap sunah nabi-Mu Muhammad SAW.”
3. Doa di Bukit Safa dan Marwah
اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ولِلَّهِ الْحَمْدُ اللهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَا أَوَّلَانَا لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ أَدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ، وَإِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ وَإِنِّي أَسْأَلُكَ كَمَا هَدَيْتَنِيْ لِلْإِسْلَامِ أَنْ لَا تَنْزِعَهُ مِنِّي حَتَّى تَتَوَفَّانِيْ وَأَنَا مُسْلِمٌ
“Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhil hamd, Allâhu akbar ‘alâ mâ hadânâ, walhamdu lillâhi ‘alâ mâ aulânâ, lâ ilâha illallâhu wahdahu lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyî wa yumît, biyadihil khair, wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr. Lâ ilâha illallâhu anjaza wa’dahu wa nashara ‘abdahu wa hazamal ahzâba wahdah.
Lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâhu mukhlisîna lahud dîna wa law karihal kâfirûn. Allâhumma innaka qulta ud’ûnî astajib lakum, wa innaka lâ tukhliful mî’âd, wa innî as’aluka kamâ hadaitanî lil islâmi an lâ tanzi’ahu minnî hattâ tatawaffanî wa anâ muslim.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, dan segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya kepada kami. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala pujian.
Dia yang menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah yang menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan musuh-musuh sendirian. Tiada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan tulus dalam beragama meskipun orang-orang kafir membenci.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman ‘berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan’, dan Engkau tidak mengingkari janji. Aku memohon kepada-Mu, sebagaimana Engkau telah memberi hidayah Islam kepadaku, janganlah Engkau mencabutnya dariku hingga Engkau wafatkan aku dalam keadaan Muslim.”
4. Doa Saat Melempar Jumrah
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ وَرِضًا لِلرَّحْمٰنِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا
“Bismillâhi wallâhu akbar, rajman lissyayâthîn wa ridhân lirrahmân, Allâhummaj’al hajjan mabrûran wa sa’yan masykûran.”
Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Untuk melempar setan dan demi keridhaan Allah Yang Maha Pengasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku haji yang mabrur dan sa’i yang diterima.
5. Doa Pulang Haji
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اٰيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
“Lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîkalahu lahul mulku wa lahul ḫamdu wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr(un), âyibûn tâibûn ‘âbidûn sâjidûna li rabbinâ ḫâmidûn shadaqallâhu wa‘dahu wa nashara ‘abdahu wa hazamal aḫzâba waḫdahu”
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Tuhan yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia pemilik seluruh kerajaan dan segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semoga kami termasuk orang-orang yang kembali, orang-orang yang ahli tobat, ahli ibadah, ahli sujud dan ahli memuji Tuhan kami. Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan sendiri musuh-musuh -Nya.
Baca juga : Perbedaan Haji dan Umroh yang Wajib Kamu Ketahui
Nah, itulah rangkaian urutan manasik haji dan bacaan doanya yang perlu kamu pahami
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama



