Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tapi juga bentuk kepedulian dan penyucian diri bagi setiap Muslim. Saat seseorang memberikan zakat, ada doa khusus yang bisa dibaca oleh penerimanya sebagai tanda syukur dan harapan agar zakat tersebut membawa keberkahan.
Pernahkah ZALORAns bertanya-tanya, apa doa yang sebaiknya dibaca ketika menerima zakat fitrah? Doa ini bukan hanya sekedar ungkapan terima kasih, tetapi juga permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang diberikan benar-benar menjadi penyuci jiwa bagi pemberinya dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
Nah, agar ZALORAns makin paham dan bisa mengamalkannya, yuk simak bacaan doa menerima zakat fitrah beserta artinya berikut ini!
Baca juga : 7 Ide Hampers Idul Fitri yang Berkesan dan Bermanfaat
Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah
Inilah anjuran jika seseorang yang menerima zakat untuk mendoakan pemberi zakat berdasarkan firman Allah SWT sebagai berikut:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“Khudz min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum.”
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” [At-Taubah/9: 103]
Adapun beberapa doa menerima zakat yang bisa ZALORAns amalkan!
1. Doa Menerima Zakat Menurut Habib Hasan Ahmad Muhammad Al Kaf
ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ
“Jarakallâhu fî mâ a’thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja’alahu laka thahûran.”
Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.” (Habib Hasan Ahmad Muhammad al-Kaf, Taqrîrâtus Sadîdah, 2003: 418-420) Wallhu a’lam.
2. Doa Menerima Zakat Menurut Syekh Nawawi Banten
طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ
“Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā ‘amalaka fī ‘amalil akhyār, wa shallā ‘alā rūhika fī arwāhis syuhadā’.”
Artinya: “Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”
8 Golongan Penerima Zakat
1. Fakir
Fakir adalah seseorang yang memiliki keterbatasan sangat besar dalam hal harta maupun kemampuan untuk bekerja. Mereka biasanya tidak memiliki penghasilan tetap atau bahkan tidak memiliki sumber pendapatan sama sekali. Sehingga, kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Meskipun sering disamakan dengan miskin, fakir sebenarnya lebih membutuhkan bantuan dibandingkan orang miskin, karena kondisi ekonominya jauh lebih sulit. Oleh karena itu, dalam Islam, fakir menjadi salah satu golongan utama yang berhak menerima zakat agar bisa bertahan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.
2. Miskin
Miskin adalah seseorang yang memiliki penghasilan, tetapi jumlahnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Berbeda dengan fakir yang hampir tidak memiliki penghasilan sama sekali, orang miskin masih memiliki sumber pendapatan, tetapi sangat terbatas, sehingga mereka tetap kesulitan untuk hidup layak.
Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti gaji yang rendah, beban tanggungan keluarga yang besar, atau keterbatasan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
3. Amil
Amil adalah seseorang yang bertugas mengelola zakat, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran kepada mereka yang berhak menerimanya. Mereka bisa berupa individu atau lembaga yang secara resmi ditunjuk untuk memastikan zakat disalurkan dengan tepat dan transparan.
Dalam Islam, amil termasuk salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat karena mereka mengemban tugas penting dalam sistem distribusi zakat. Tanggung jawab mereka tidak hanya memastikan zakat sampai ke mustahik (penerima zakat). Tetapi juga mengelola administrasi dan sosialisasi mengenai kewajiban zakat kepada masyarakat.
4. Mualaf
Mualaf adalah seseorang yang baru masuk Islam dan masih dalam proses memperkuat keimanan serta pemahaman terhadap ajaran Islam. Pemberian zakat kepada mualaf bertujuan untuk menguatkan keyakinan mereka, memberikan dukungan agar merasa diterima dalam komunitas Muslim. Dengan begitu, mereka dapat lebih mudah beradaptasi dan menjalani kehidupan sebagai Muslim dengan penuh keyakinan dan kenyamanan.
5. Riqab
Riqab adalah budak atau hamba sahaya yang pada zaman dahulu masih berada dalam sistem perbudakan dan berhak menerima zakat untuk membantu mereka mendapatkan kebebasan. Meskipun perbudakan sudah tidak ada di era modern, konsep riqab tetap relevan dalam konteks pembebasan seseorang dari kondisi keterikatan yang membatasi kebebasannya.
Seperti membantu korban perdagangan manusia, pekerja paksa, atau individu yang terjebak dalam eksploitasi.
6. Gharim
Gharim adalah seseorang yang terlilit utang dan tidak mampu melunasinya karena keterbatasan ekonomi. Seorang gharim termasuk salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Terutama jika utang yang dimilikinya digunakan untuk kepentingan yang baik, seperti memenuhi kebutuhan hidup, berobat, atau membantu orang lain.
Orang yang masuk dalam kategori gharim umumnya memiliki penghasilan, tetapi jumlahnya tidak cukup untuk membayar utang tanpa mengorbankan kebutuhan pokoknya. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang memiliki utang bisa dikategorikan sebagai gharim. Mereka yang berhutang karena gaya hidup boros atau kebutuhan yang tidak mendesak tidak termasuk dalam golongan ini.
7. Fisabilillah
Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah, seperti untuk dakwah dan jihad. Di masa lalu, ini mencakup mereka yang menyebarkan ajaran Islam dan berperang untuk mempertahankannya. Namun, saat ini yang termasuk fisabilillah termasuk orang yang berkapabilitas dalam berdakwah, baik di pengajian atau pondok pesantren.
8. Ibnu Sabil
Ibnu Sabil adalah musafir atau seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh untuk tujuan baik tetapi kehabisan bekal atau mengalami kesulitan finansial. Golongan ini bisa mencakup musafir yang bepergian untuk mencari ilmu atau berdakwah dan seseorang yang dalam perjalanan mencari nafkah yang halal. Serta, orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, meskipun ia sebenarnya orang mampu di tempat asalnya.
Baca juga : Ide Menu Buka Puasa, Persiapkan List Menu Terenak!
Rekomendasi Mukena Ternyaman
Source: ZALORA
Mukena set dari Lozy Hijab ini sangat nyaman untuk daily esensial! Bahannya ringan dan lembut. Materials satin silk dengan gradasi warna dan laser cut di setiap sisinya membuat mukena ini terlihat lebih mewah dan elegan. Dilengkapi dengan pouch kecil yang tentunya travel friendly.
Baca juga : Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Berbuka Puasa
Nah, itulah bacaan doa menerima zakat fitrah serta orang-orang yang berhak menerimanya.
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang nyaman dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama