Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
I’tidal adalah salah satu bagian dari rangkaian sholat berupa gerakan bangkit dari ruku’ dengan berdiri tegak. Gerakan ini dilakukan setelah posisi ruku’ dan sebelum sujud, sebagai transisi yang tertib dalam ibadah sholat.
Menurut jumhur ulama, i’tidal adalah bagian dari rukun sholat, sehingga wajib dikerjakan dalam setiap sholat. Jika seseorang meninggalkan i’tidal, baik dengan sengaja atau karena lupa, maka shalatnya menjadi batal atau tidak sah. Ini menunjukkan betapa pentingnya pelaksanaan i’tidal dengan benar, karena bagian ini termasuk ke dalam gerakan pokok yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebagaimana rukun shalat lainnya, i’tidal dilaksanakan dengan khusyuk dan tertib, mengikuti gerakan dan aturan yang telah ditetapkan. Berikut ini bacaan doa i’tidal yang harus kamu hafalkan.
Baca juga : Bacaan Doa Sebelum Tidur, Tenangkan Hati Sebelum Istirahat
Bacaan Doa I’tidal
Setelah ruku’, kamu akan bangun dari ruku’ dengan cara berdiri sambil mengangkat kedua tangan dengan membaca bacaan sebagai berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Sami Allahu liman hamidah.”
Artinya: “Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.”
Pada saat i’tidal, setidaknya membaca tahmid sebagai doa i’tidal. Berikut ini bunyi bacaan doanya:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Rabbana wa laka al-hamdu.”
Artinya: “Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian”.
Bacaan doa diatas sebagaimana yang disebutkan pada hadits sebagai berikut:
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi Muhammad SAW mengucapkan Sami’allahu Liman Hamidah (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya) ketika mengangkat punggungnya dari ruku’. Kemudian ketika berdiri beliau membaca:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Rabbana walakalhamdu”
Artinya: “Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
Selain bacaan doa diatas, ada pula dalam riwayat lain, terdapat bacaan doa i’tidal yang lebih lengkap. Berikut ini bunyi bacaan doa i’tidal versi panjangnya:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.”
Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Bacaan doa i’tidal versi panjang diatas merupakan sunnah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits sebagai berikut:
“Dari Ubaid bin al-Hasan dari Abu Aufa, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika mengangkat kepalanya dari ruku’ mengucapkan, sami’allahu liman hamidah:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Artinya : “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.” (Musnad al-Mustakhraj ‘ala shahih Muslim).
Gerakan I’tidal (Bangun dari Ruku’)
Source: Dream
I’tidal adalah gerakan yang dilakukan setelah bangkit dari ruku’ dalam sholat. Pada posisi ini, seorang muslim berdiri tegak dengan meluruskan punggung. Selain itu, i’tidal juga dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, sambil membaca doa yang disebutkan sebelumnya.
Sebagaimana yang tercantum dalam buku Fiqih Shalat Terlengkap karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, para ulama memiliki beberapa perbedaan pendapat dalam hal posisi tangan saat gerakan i’tidal. Berikut ini pendapat mengenai posisi tangan saat gerakan i’tidal:
1. Lurus Tidak Bersedekap
Pendapat ulama pertama mengenai posisi tangan saat gerakan i’tidal adalah tangan diluruskan di samping badan dan tidak bersedekap.
Menurut Mazhab Syafi’i, saat gerakan i’tidal, posisi kedua tangan disunnahkan untuk dilepas (irsal) dan tidak diletakkan di bawah dada seperti saat berdiri membaca surat Al-Fatihah.
Selain itu, Syekh Abdullah al-Bassam di dalam kitab Taudhihu al-Ahkam syarah kitab Bulugh al-Maram, beliau berkata, “Mayoritas ulama, yakni keempat imam mazhab dan para pengikut mereka, berpendapat disunnahkannya melepas kedua tangan (irsal) pada dua samping badan (ketika I’yidak). Dan sesungguhnya tidak disunnahkan menggenggam kedua tangan serta meletakkannya pada dada atau di bawah pusar, karena hal ini hanya khusus berlaku saat berdiri sebelum ruku'”
2. Bersedekap di Atas Dada
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa posisi tangan ketika gerakan i’tidal adalah bersedekap di atas dada. Sebagaimana pendapat dari ulama Syekh Abdul Aziz bin Baz, beliau berkata:
“Sangat jelas bahwa yang disyariatkan bagi orang yang sholat pada saat ia berdiri ialah meletakkan tangan kanannya di atas lengan tangan kirinya. Baik hal itu ketika ruku’ ataupun setelahnya (ketika i’tidal). Sebab menurut sepengetahuan kami, tidak terdapat satu pun riwayat dari Nabi Muhammad SAW yang membedakan antara keduanya (posisi tangan saat ruku’ dan i’tidal).
Kemudian, Imam Nasa’i juga meriwayatkan sebuah hadits shahih yang bersumber dari Wa’il bin Hujr r.a., dimana beliau berkata:
رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ
Artinya: “Aku melihat Rasulullah SAW ketika berdiri dalam sholat, beliau menggenggam tangan kiri beliau dengan tangan kanan beliau.” (HR Nasa’i).
Baca juga : Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri Lengkap Beserta Arti
Rekomendasi Mukena Ternyaman
1. Mukena Long Tareem by Zaylila
Source: ZALORA
Tampil cantik dan nyaman saat beribadah dengan Mukena Tareem Long yang memiliki desain minimalis bernuansa solid tone. Dibuat dari material katun sutra yang ringan, tidak transparan, dan nyaman dipakai, mukena ini cocok untuk menemani momen ibadah sehari-hari.
Mukena ini dilengkapi dengan 1 kantong depan yang praktis, serta detail tali ikat pada bagian kepala untuk memastikan mukena tetap rapi saat digunakan. Selain itu, tas dengan warna senada membuat mukena ini mudah dibawa ke mana saja, menjadikannya pilihan sempurna untuk digunakan di rumah atau bepergian.
Dengan kesan simple dan elegan, Mukena Tareem Long membuat ibadahmu makin khusyuk dan stylish!
2. Hijabwanitacantik – Mukena Daffodil Prayer Set Printing
Source: ZALORA
Mukena silk dengan motif super cantik yang terinspirasi dari bunga daffodil dipadu dengan ornamen bunga yang elegan. Warna cerah dan bentuk yang elegan memberikan kesan kegembiraan.
Menggunakan bahan terbaik bahan silky soft cotton yang tebal, lembut, dan nyaman. Mukena ini memiliki detail lingkar muka yang dilengkapi resleting berfungsi untuk pemakaian 2 style, yaitu bisa dipakai dengan resleting terbuka (dengan memakai hijab), maupun dipakai dengan resleting tertutup layaknya mukena sehari-hari.
Baca juga : Tata Cara dan Niat Sholat Qobliyah Subuh
ZALORAns akan mendapatkan free pouch dengan desain simple, memudahkan pengemasan dan mudah dibawa tanpa menghabiskan banyak space di tas maupun koper.
Nah, itulah bacaan doa i’tidal yang harus kamu ketahui sebagai seorang Muslim.
Mau cari berbagai perlengkapan sholat yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama