Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Sulawesi Tenggara bukan hanya kaya akan panorama alam yang memukau, tetapi juga menyimpan pesona budaya yang luar biasa. Salah satunya tercermin dalam pakaian adatnya yang khas dan penuh filosofi. Pakaian adat Sulawesi Tenggara tak hanya digunakan dalam upacara adat atau perayaan penting, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan identitas daerah yang masih dijaga dengan penuh hormat hingga kini. Dari baju Babu Nggawi khas wanita Tolaki hingga busana adat kesultanan Buton yang anggun.
Dalam artikel ini, ZALORA akan menjelajahi lebih dalam ragam pakaian adat dari berbagai etnis di Sulawesi Tenggara. Yuk, kita simak penjelasan berikut ini!
Baca juga : Mengenal Jenis Pakaian Adat Bali dan Maknanya
Fungsi Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Secara umum, pakaian adat Sulawesi Tenggara kini banyak dikenakan dalam berbagai momen seremonial, seperti upacara adat, pernikahan tradisional, hingga perayaan kebudayaan. Di luar itu, beberapa komunitas masyarakat tertentu di wilayah ini juga masih mempertahankan penggunaan pakaian adat dalam aktivitas sehari-hari, meskipun lebih terbatas. Karena kekhasannya, pakaian adat ini juga cukup dikenal luas dan sering menjadi pilihan busana utama dalam acara resmi atau sakral, terutama yang berkaitan dengan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
Menariknya, pakaian tradisional ini tidak terbatas pada kelas sosial atau golongan tertentu, melainkan digunakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai suku di Sulawesi Tenggara.
Keunikan dan Ciri Khas Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Salah satu hal yang membuat pakaian adat Sulawesi Tenggara begitu istimewa adalah penggunaan bahan yang tidak biasa, yakni kulit kayu sebagai material utama pada salah satu jenis busananya. Bahan ini tidak hanya memberikan tekstur yang berbeda, tetapi juga menghasilkan aroma alami yang khas, sesuatu yang tidak ditemukan pada pakaian adat berbahan kain biasa.
Selain itu, penggunaan aksesori seperti ikat kepala dengan bentuk spiral yang terbuat dari kain juga menjadi ciri khas yang menonjol. Pemilihan warna pada pakaian adat, terutama milik suku Tolaki, juga tidak dilakukan secara sembarangan. Tiap warna memiliki arti simbolis yang mencerminkan filosofi, sehingga menjadikan setiap detail busana sebagai representasi budaya yang penuh makna.
Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
1. Pakaian Adat Suku Tolaki
Dahulu masyarakat Tolaki memanfaatkan kulit kayu, seperti dalisi, wehuka, otipulu, dan usingi sebagai bahan dasar pakaian tradisional mereka yang disebut Kinawo. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan alami tersebut mulai digantikan dengan tekstil modern. Kini, dua busana adat paling dikenal dari suku Tolaki adalah Babu Nggawi untuk wanita dan Babu Nggawi Langgai untuk pria.
2. Babu Nggawi (Wanita):
Pakaian ini dikenakan oleh pengantin wanita. Atasan disebut lipa hinoru dengan model pundak terbuka, sedangkan bawahan bernama roo mendaa, berupa rok panjang sewarna dengan atasannya. Busana ini dipercantik dengan manik-manik berwarna emas dan motif tradisional seperti pinesowi, pineburu mbaku, dan pinetobo.
Wanita Tolaki yang memakai pakaian ini juga dilengkapi berbagai aksesori. Diantaranya seperti anting panjang (Kumenda, Toe Tole), kalung panjang (Eno-Eno Sinolo), kalung pendek (Eno-Eno Renggi), gelang besar (Bolusu), gelang kecil (Pipisu), gelang permata (Poto), ikat pinggang berbentuk kura-kura (Salupi Ngglolopua), dan gelang dua buah (O-Langge).
Untuk tatanan rambut, digunakan sanggul berhias seperti Towe ndowe, Towe ndowe menggila, dan Wunga-wunga yang bukan hanya memperindah tampilan, tapi juga berfungsi sebagai pengharum alami. Towe ndowe merupakan hiasan sanggul yang panjang terurai. Towe ndowe menggila merupakan hiasan sanggul yang sejenis dengan sanggul pinang goyang. Wunga-wunga merupakan hiasan sanggul yang memiliki bentuk seperti bunga kecil yang mengkilat.
Tata riasnya mengikuti urutan adat. Mulai dari memoles bedak (mebada), menghitamkan kelopak mata (mesila), bayang mata (shadou), membentuk alis (metipa), dan lipstik (mekameamea). Kemudian, membentuk dahi (meandara), warna kuku dari kapur sirih (metiranga), hingga memberi noktah di dahi kiri (nibura).
3. Babu Nggawi Langgai Pria
Busana ini dikenakan oleh pengantin pria, terdiri dari atasan berlengan panjang bernama babu kandiu yang dihiasi detail emas di bagian leher dan lengan, serta celana panjang dengan belahan yang disebut saluaro ala.
Pelengkap pakaian ini antara lain Sulepe (ikat pinggang logam berwarna emas yang dihias manik) dan Pabele (penutup kepala berbentuk runcing dengan benang emas). Ada pula Sapu Ndobo Mungai (sapu tangan berwarna cerah yang senada dengan busana) dan Leko (keris yang diselipkan di pinggang sebagai simbol perlindungan).
4. Pakaian Adat Suku Buton
Suku Buton memiliki gaya berpakaian yang sederhana namun sarat makna. Dalam aktivitas sehari-hari, mereka umumnya mengenakan kain biasa tanpa busana atas. Untuk wanita, dikenakan pakaian Kombowa, yaitu atasan berlengan pendek tanpa kancing dengan motif kotak-kotak kecil.
Busana ini dilengkapi dengan perhiasan emas seperti anting, cincin, dan gelang. Ciri khas utama pakaian adat Buton terletak pada ikat pinggang berhias rumbai-rumbai yang dikenal dengan sebutan kaboneka tanga.
5. Pakaian Adat Suku Muna
Suku Muna yang mendiami wilayah Kabupaten Muna juga memiliki pakaian adat yang kaya unsur budaya. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki busana khusus yang mereka gunakan dalam kegiatan budaya maupun upacara adat.
Busana perempuan terdiri dari atasan bernama Bhadu, bawahan Bheta (sarung), dan selendang Kagogo. Warna yang digunakan umumnya merah atau biru dengan bahan dasar satin. Perhiasan seperti gelang kaki dari emas atau logam sering menjadi pelengkap pakaian ini.
Untuk laki-laki mengenakan Bhatu (baju atasan), Bheta (sarung), Sala (celana), Songko (kopiah), dan Kamputui (ikat kepala). Atasannya biasanya berlengan pendek dan berwarna putih, sedangkan ikat kepalanya dibuat dari kain bermotif batik. Sarung yang dikenakan memiliki pola garis horizontal dengan dominasi warna merah.
Baca juga : Mengenal Pakaian Adat Jawa Barat dan Ciri Khasnya
Rekomendasi Pakaian Batik
1. Lakeswara Kemeja Batik Exclusive Premium Pria Casual Modern Lengan Panjang
Source: ZALORA
2. Nayara Dress Batik Anneta Abu
Source: ZALORA
3. Batik set Indira Hijau
Source: ZALORA
4. Seno Kemeja Batik Pria Premium Casual Modern Lengan Pendek
Source: ZALORA
5. Cantika Blouse 3 Negri Batik Katun Wanita
Source: ZALORA
Itulah ragam pakaian adat Sulawesi Tenggara yang perlu kamu ketahui. Mari kita tidak hanya mengagumi keindahannya, tetapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga dan mengenalkannya, baik melalui pemakaian dalam acara budaya maupun pengajaran kepada generasi muda.
Baca juga : Kenali Jenis Pakaian Adat DKI Jakarta
Mau cari berbagai kebaya dan baju batik cantik yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama




