Mengenal Motif Batik Banten Ciri Khas dan Ragamnya

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Bicara soal batik, kita sering kali langsung teringat pada Yogyakarta atau Pekalongan. Tapi tahukah kamu, bahwa Banten juga punya batik khas yang tak kalah sarat makna dan keindahan? Yup, Batik Banten hadir dengan ciri unik yang membedakannya dari batik daerah lain.

Dalam artikel ini, ZALORA akan mengulas lebih dalam tentang karakteristik hingga ragam motif Batik Banten yang cantik. Yuk, intip berbagai motif batik Banten berikut ini!

Baca juga : Mengenal Ciri Batik Jogja dan Ragam Motifnya

Ragam Motif Batik Banten

Sebagai pengenalan budaya kain tradisional khas Banten, berikut ini ada beberapa motif batik banten dengan detail ciri khas dari beragam motifnya.

1. Motif Datulaya

Source: Pinterest

Nama “Datulaya” berasal dari gabungan kata datu yang berarti residen, dan laya yang bermakna pangeran. Sehingga, bisa dikatakan makna dari motif ini adalah atau tempat tinggal pangeran Kesultanan Banten. Pola utamanya berbentuk belah ketupat yang dipadukan dengan elemen bunga dan lingkaran, dikelilingi sulur-sulur daun yang menggambarkan kehidupan yang berkembang. 

2. Motif Kapurban

Source: Facebook

Motif Kapurban diambil dari nama Pangeran Purba, salah satu putra Sultan Ageng Tirtayasa yang berpengaruh dalam sejarah Banten. Motif ini menampilkan bentuk dasar ketupat yang dihiasi dengan bunga, serta variasi tambahan berupa bingkai spiral dan segitiga yang menyerupai kelopak bunga. 

3. Motif Kawangsan

Source: Tred Media

Nama “Kawangsan” berasal dari desa yang dahulu menjadi tempat tinggal Pangeran Wangsa. Desain motifnya didominasi oleh bentuk bunga bergerigi dengan tambahan ornamen daun dan buah yang memperkuat kesan cantik. Bentuk dasarnya berupa belah ketupat dan lingkaran polos.

4. Motif Mandalikan

Source: Facebook

Motif ini merujuk pada Pangeran Arya Mandalikan, putra Sultan Hasanuddin yang merupakan pendiri Kesultanan Banten. Bentuk utamanya adalah belah ketupat dengan bunga di dalam bintang. Variasi motif ini mencakup bentuk bintang dalam rangkaian kotak rantai serta elemen segitiga bergerigi berlapis tiga, memperkuat nuansa kemegahan pada desain batik ini.

5. Motif Pamaranggen

Source: Pinterest

Nama “Pamaranggen” berasal dari tempat perajin keris di lingkungan Kesultanan Banten. Motifnya berakar pada bentuk belah ketupat dengan bunga di tengahnya. Salah satu variasi menariknya adalah motif menyerupai sayap kupu-kupu yang menggambarkan transformasi dan keindahan dalam kekuatan.

Baca juga : 9 Motif Batik yang Mudah Digambar Dan Rekomendasinya!


6. Motif Pancaniti

Source: Facebook

Motif ini terinspirasi dari tempat dimana raja menyaksikan latihan militer para prajuritnya. Pola dasarnya berupa belah ketupat dengan bentuk bunga di tengah. Variasi motifnya sangat kaya, mulai dari bunga matahari dalam bingkai segi delapan, hingga ornamen daun dan sulur daun, sedangkan motif dasar booh berbentuk ranting. 

7. Motif Pasepen

Source: Pinterest

Nama “Pasepen” berasal dari tempat pertapaan Sultan Hasanuddin, menunjukkan sisi spiritual dari pemimpin Banten. Motif ini terdiri atas dua motif dasar yang disatukan, dimana motifnya terdiri dari susunan dua bunga mekar yang menyerupai bunga matahari, dua titik kosong, serta punden berundak dengan lingkaran polos di bagian bawahnya. 

8. Motif Pasulaman

Source: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Motif ini lahir dari kawasan permukiman para penyulam di Kesultanan Banten. Desainnya berbentuk ketupat yang berada dalam lingkaran segi empat. Motif ini melambangkan kehidupan yang harmonis dan penuh nilai estetika masyarakat pengrajin di lingkungan Kesultanan Banten yang menjadi tempat para pengrajin dan penyulam berkreasi. Setiap detail yang rumit pada motif ini mencerminkan keterampilan tinggi serta kecermatan para perajin Banten dalam menghasilkan batik yang bernilai seni tinggi.

9. Motif Pejantren

Source: Instagram

Motif Pejantren dinamai dari daerah yang menjadi pusat para penenun dalam wilayah Kesultanan. Pola dasarnya berupa bunga cengkeh dalam lingkaran dengan variasi motif bunga setengah lingkaran yang menggambarkan kesederhanaan, ketekunan, dan pengabdian para pengrajin dalam melestarikan budaya lokal.

10. Motif Sabakingking

Source: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Motif ini diambil dari gelar Sultan Hasanuddin. Gelar “Sabakingking” sebenarnya merujuk pada nama aslinya sebelum menjadi sultan, yaitu Pangeran Sabakingking atau Pangeran Hasanuddin. Ia adalah pendiri Kesultanan Banten dan dikenal sebagai tokoh yang gigih melawan penjajah Belanda. Pola dasarnya berupa segi empat dengan sudut-sudut membulat dan sisi-sisi yang dihiasi bulu halus. 

11. Motif Srimanganti

Source: Shutterstock

Nama “Srimanganti” berasal dari ruangan khusus di istana yang terhubung ke pintu gerbang. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat tamu menanti kehadiran sultan. Motif ini merupakan gabungan kata Sri (raja) dan Manganti (menanti) yang berarti raja yang menanti. Desainnya mencerminkan gerbang kehormatan serta momen penuh makna dalam menerima perubahan hidup yang mulia dan lebih baik.

12. Motif Surosowan

Source: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Motif terakhir ini diambil dari nama Keraton Surosowan, istana utama Kesultanan Banten yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan sultan pertama Kesultanan Banten. Motifnya menampilkan dedaunan dan pola utama berbentuk belah ketupat serta lingkaran polos.

Ciri Khas Batik Banten

Seperti halnya batik dari berbagai daerah di Indonesia, Batik Banten juga memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya mudah dikenali dan membedakannya dari batik daerah lain. Salah satu keistimewaannya terletak pada pemilihan warna yang cenderung lembut dan kalem. Meskipun warnanya cerah, namun tidak mencolok atau terlalu kontras.

Dari segi desain, motif batik Banten cenderung berukuran besar dan berpola berulang, memberikan kesan tegas namun tetap elegan. Garis-garis pada motifnya dibuat tebal, menjadikan coraknya lebih jelas dan berkarakter. Selain itu, teknik isen-isen atau pengisian detail dalam motif dibuat secara kasar namun artistik, mencerminkan gaya khas batik tradisional Banten.

Batik ini umumnya dibuat dengan metode cap, yakni teknik mencetak pola menggunakan alat cap dari tembaga yang mempercepat proses produksi namun tetap mempertahankan keindahan dan detail motif. Corak yang ditampilkan pun sering kali berkaitan erat dengan sejarah dan budaya Kesultanan Banten, baik melalui simbol maupun nama motif.

Rekomendasi Pakaian Batik Tradisional

1. Tyaga Kemeja Batik Premium Pria Casual Modern Lengan Panjang

Source: ZALORA

2. Kemeja Slimfit Ryder Batik Pria Lengan Panjang

Source: ZALORA

3. Dwan Kemeja Batik Pria Atasan Formal Long Sleeve Shirt Material Cotton

Source: ZALORA

Nah, itulah beberapa ragam motif batik Banten yang wajib kita lestarikan. 

Baca juga : Rekomendasi Kemeja Batik Pria Mewah dan Elegan

Mau cari berbagai kebaya dan baju batik cantik yang berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama