Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu!
Pernahkah kamu membeli baju yang ternyata terlalu tipis atau malah terasa terlalu berat saat dipakai? Nah, itu semua sebenarnya dipengaruhi oleh gramasi kain! Meskipun sering diabaikan, gramasi kain adalah salah satu faktor utama yang menentukan ketebalan, kenyamanan, dan daya tahan suatu bahan.
Bahan katun yang ringan dan breathable pasti terasa berbeda dengan kain denim yang tebal dan kokoh, kan? Semua itu karena gramasi kainnya berbeda! Semakin tinggi gramasi, semakin tebal dan kuat kainnya, sementara gramasi yang lebih rendah membuat kain lebih tipis.
Kalau ZALORAns masih bingung memilih bahan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan, yuk kenali lebih dalam tentang gramasi kain berikut ini!
Baca juga : Karakteristik Bahan Kain American Drill Kelebihan dan Kekurangan
Apa Itu Gramasi?
Source: ZALORA
Gramasi kain adalah ukuran berat kain per satuan luas yang biasanya dinyatakan dalam gram per meter persegi (gsm). Semakin tinggi nilai gramasi, semakin tebal dan berat kain tersebut, sementara kain dengan gramasi rendah cenderung lebih tipis dan ringan.
Misalnya, kain dengan gramasi 50-150 gsm terasa lembut, cocok untuk pakaian musim panas seperti chiffon atau rayon. Sedangkan kain dengan gramasi 250 gsm ke atas lebih tebal dan kuat, seperti denim atau fleece yang sering digunakan untuk jaket atau celana.
Fungsi Gramasi Kain
Source: ZALORA
Fungsi gramasi kain sangat penting dalam menentukan kualitas dan kegunaan suatu bahan tekstil. Dengan mengetahui gramasi, kita bisa memahami kekuatan, ketahanan, dan tingkat kenyamanan kain saat digunakan.
Misalnya, kain dengan gramasi tinggi seperti kanvas atau denim lebih tebal dan kuat, sehingga cocok digunakan untuk tas, jaket, atau celana yang membutuhkan daya tahan tinggi. Sebaliknya, kain dengan gramasi rendah seperti voile atau chiffon lebih ringan, cocok untuk pakaian musim panas yang nyaman dan adem.
Gramasi kain juga membantu konsumen dan produsen dalam memilih bahan yang sesuai untuk kebutuhan spesifik, baik untuk pakaian, aksesoris, maupun dekorasi rumah. Sebelum memilih kain, pastikan ZALORAns memahami gramasi yang tepat agar hasil akhirnya sesuai dengan yang diinginkan.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Kain Fleece
Jenis-jenis Gramasi
Setiap jenis kain tentu akan berbeda pula besaran gramasinya. Hal ini tergantung dari bahan baku serta keretatan serat kain. Ternyata gramasi dibedakan ke dalam 3 jenis seperti berikut ini :
1. Gramasi Rendah (<150 gsm)
Source: ZALORA
Kain dengan gramasi rendah memiliki karakteristik yang tipis, ringan, dan sangat nyaman digunakan, terutama dalam cuaca panas. Jenis kain ini sering dipilih untuk pakaian yang membutuhkan kesan flowy dan breathable, sehingga tidak terasa gerah saat dipakai.
Beberapa contoh bahan dengan gramasi rendah adalah chiffon yang sering digunakan untuk hijab dan gaun karena sifatnya yang jatuh. Voile, bahan tipis dan semi-transparan, juga termasuk dalam kategori ini dan sering digunakan untuk pakaian musim panas karena sifatnya yang adem di kulit. Selain itu, ada juga rayon yang dikenal dengan kelembutannya serta kemampuan menyerap keringat dengan baik.
2. Gramasi Sedang (150 gsm โ 300 gsm)
Source: ZALORA
Kain dengan gramasi sedang tidak terlalu tipis maupun terlalu tebal, membuatnya sering dipakai untuk membuat baju sehari-hari. Jenis kain ini tidak terlalu tipis sehingga lebih kuat dibandingkan kain gramasi rendah, tetapi tetap fleksibel dan nyaman untuk digunakan sehari-hari.
Salah satu contoh bahan dengan gramasi sedang adalah katun combed 24s dan 20s yang sering digunakan untuk kaos premium karena bahannya lembut di kulit dan memiliki daya tahan yang baik. Ada juga linen, bahan berbasis serat alami yang terkenal karena keawetannya. Selain itu, twill adalah jenis kain dengan tekstur yang lebih padat dibandingkan katun biasa, sering digunakan untuk celana atau blazer karena lebih tahan lama tetapi tetap nyaman dipakai.
3. Gramasi Tinggi (>300 gsm)
Source: ZALORA
Kain dengan gramasi tinggi memiliki karakteristik yang lebih tebal, kuat, dan sangat tahan lama. Jenis kain ini sering digunakan untuk pakaian luar seperti jaket atau celana berbahan kokoh, serta berbagai produk tekstil yang membutuhkan struktur yang lebih kaku.
Contoh kain dengan gramasi tinggi adalah denim, bahan yang sangat populer untuk pembuatan celana jeans dan jaket karena daya tahannya yang kuat. Fleece dan baby terry juga termasuk dalam kategori ini, digunakan untuk hoodie dan sweater yang memberikan kehangatan.
Selain itu, ada juga canvas, bahan yang kokoh dan tahan lama, sering digunakan untuk membuat tas, jaket army, atau perlengkapan outdoor lainnya. Untuk tampilan yang lebih klasik, corduroy bisa menjadi pilihan, dengan tekstur bergaris khas yang sering digunakan untuk celana atau outerwear berkarakter vintage.
Cara Mengetahui Nilai Gramasi Kain
Untuk mengetahui gramasi dari setiap kain diperlukan beberapa alat dan bahan. Seperti gunting, meteran, dan timbangan digital. Lebih lengkapnya kamu bisa mengetahui berikut ini.
1. Siapkan Alat dan Bahan
Sebelum mulai menghitung gramasi kain, pastikan ZALORAns sudah menyiapkan beberapa alat penting. Kamu akan membutuhkan timbangan digital yang memiliki tingkat akurasi tinggi, gunting untuk mengambil sampel kain, serta penggaris atau meteran untuk mengukur luas kain yang akan diuji. Selain itu, pastikan kain yang akan diukur dalam keadaan kering dan bersih, karena kain yang lembab bisa memengaruhi hasil pengukuran beratnya.
2. Ambil Sampel Kain
Langkah berikutnya adalah mengambil sampel kain dengan ukuran yang terukur. ZALORAns bisa memotong kain dalam bentuk persegi dengan ukuran 10 cm x 10 cm (100 cmยฒ) untuk memudahkan perhitungan. Jika ZALORAns ingin hasil yang lebih akurat, bisa juga menggunakan ukuran lebih besar seperti 20 cm x 20 cm (400 cmยฒ).
3. Timbang Sampel Kain
Setelah mendapatkan sampel kain yang sudah dipotong dengan ukuran tertentu, langkah selanjutnya adalah menimbang sampel kain menggunakan timbangan digital. Letakkan kain di atas timbangan dan catat beratnya dalam gram (g).
Jika hasil timbangan menunjukkan angka dalam satuan lain, pastikan untuk mengonversinya ke dalam gram agar lebih mudah dalam perhitungan. Pastikan juga timbangan dalam kondisi stabil agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
4. Hitung Gramasi Kain
Setelah mendapatkan berat kain, sekarang saatnya menghitung gramasi kain menggunakan rumus berikut:
Gramasi (gsm) = Berat Kain (gr)Luas Kain (m2)
Jika ZALORAns mengambil sampel kain 10 cm x 10 cm (100 cmยฒ) dan hasil timbangannya adalah 2 gram, maka:
Gramasi (gsm) = 2 (gr)0,01 (m2)
Ini berarti kain tersebut memiliki gramasi 200 gsm yang termasuk dalam kategori sedang dan cocok untuk kaos atau kemeja.
Baca juga : Mengenal Karakteristik dan Jenis Kain Katun
Setiap jenis gramasi kain memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Sekarang, ZALORAns tidak perlu bingung lagi saat ingin menentukan kualitas kain berdasarkan gramasi! Yuk, coba hitung sendiri kain favoritmu dan temukan bahan yang paling nyaman untuk dipakai!
Mau cari berbagai pakaian pria model terbaru dan berkualitas dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama