Macam – Macam Baju Adat Nusantara, Lestarikan Budaya Bangsa

Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Siapa bilang baju adat cuma buat acara formal atau upacara aja? Sekarang waktunya kita ubah mindset! Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa adalah negeri yang kaya akan keberagaman budaya. Salah satu bentuk kekayaan tersebut adalah pakaian adat yang dimiliki oleh setiap daerah. 

Di balik setiap helai kainnya tersimpan cerita, makna, dan kebanggaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nah, buat ZALORAns yang penasaran, yuk kita telusuri macam-macam baju adat nusantara yang menggambarkan betapa luar biasanya budaya Indonesia berikut ini!

Baca juga : Jenis Pakaian Adat Papua Dari Koteka Hingga Kain Rumput

Fungsi Pakaian Adat di Indonesia

1. Lambang Budaya Daerah

Pakaian adat berfungsi sebagai identitas visual suatu daerah. Melalui pakaian ini, seseorang bisa dikenali asal usulnya hanya dari apa yang ia kenakan. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri dalam pakaian adatnya, sehingga keberagaman ini membantu memperjelas identitas lokal masyarakat. Tak hanya soal penampilan, pakaian adat juga menyampaikan makna simbolik, karena pakaian adat dilengkapi dengan ornamen khas yang mewakili budaya daerah asalnya.

2. Cerminan Karakter Daerah

Selain sebagai identitas, pakaian adat juga menggambarkan karakter unik suatu wilayah. Ciri khas ini biasanya hanya dikenali oleh masyarakat setempat, sehingga menjadikan pakaian tersebut eksklusif.

Karakter ini sering kali berakar dari budaya turun-temurun yang diwariskan oleh suku atau kelompok masyarakat yang mendiami daerah tersebut. Maka dari itu, pakaian adat juga menjadi wujud nyata dari kekayaan nilai-nilai lokal.

3. Menambah Kekayaan Budaya Nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebudayaan mencakup berbagai hasil ekspresi manusia, termasuk adat, tradisi, dan kepercayaan. Pakaian adat termasuk dalam bentuk budaya yang memperlihatkan keanekaragaman tersebut. Keberadaan berbagai jenis pakaian adat dari seluruh penjuru Nusantara memperkaya keberagaman budaya Indonesia, sekaligus memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

4. Menjadi Daya Tarik Wisata dan Aset Budaya

Pakaian adat juga memiliki peran penting dalam sektor pariwisata. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, merasa tertarik untuk mengenal lebih dekat budaya suatu daerah melalui pakaian tradisionalnya. Contohnya di Bali, para pelancong sering menyewa pakaian adat Bali saat berkunjung agar bisa merasakan pengalaman budaya yang lebih otentik. Hal ini menjadikan pakaian adat sebagai salah satu aset pariwisata yang berharga.

Macam-Macam Baju Adat Nusantara

1. Ulos (Sumatera Utara)

Source: Ozza Konveksi

Ulos adalah pakaian adat khas Batak dari Sumatera Utara. Kain tenun ini memiliki beragam corak dan warna yang sarat makna. Seperti merah yang melambangkan keberanian, putih yang menggambarkan kesucian, hitam yang merepresentasikan kedukaan, dan kuning yang melambangkan kejayaan. 

Ulos bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga simbol budaya yang memiliki makna mendalam. Pakaian ini sering dipakai dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, dan perayaan-perayaan penting lainnya. Dipakaintuk menunjukkan kedekatan dengan leluhur dan sebagai doa bagi keselamatan dan keberuntungan.

2. Kebaya (Jawa)

Source: ZALORA

Kebaya adalah salah satu pakaian adat yang paling dikenal di Indonesia. Pakaian ini melambangkan kelembutan dan kecantikan perempuan Jawa. Dengan desain yang anggun dan dipadukan dengan kain batik, kebaya menjadi simbol kehalusan budaya Jawa.

Meski identik dengan Jawa, kebaya kini diakui sebagai pakaian nasional yang dikenakan di berbagai acara resmi.

3. Baju Bodo (Sulawesi Selatan)

Source: Kompas

Baju Bodo, pakaian adat perempuan Bugis, memiliki bentuk sederhana namun penuh makna. Dengan potongan persegi empat dan bahan kain tipis, baju ini mencerminkan kesucian dan keindahan perempuan Sulawesi Selatan. Warna baju Bodo juga menggambarkan status atau usia pemakainya, seperti warna hijau untuk gadis muda dan merah untuk perempuan yang sudah menikah.

4. Pesa’an (Madura)

Source: Facebook

Pesa’an adalah pakaian adat khas Madura yang berdesain longgar dengan warna-warna mencolok. Kombinasi kaos garis merah-putih dengan celana longgar hitam mencerminkan semangat dan keberanian masyarakat Madura. Pakaian ini biasanya dipakai saat acara adat atau pertunjukan seni tradisional.

5. Ulee Balang (Aceh)

Source: Orami

Dahulu, pakaian Ulee Balang hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan Aceh. Baju ini kaya akan ornamen emas dan detail yang menggambarkan status sosial serta kebangsawanan. Tidak hanya megah, Ulee Balang juga mencerminkan keagungan budaya Aceh yang religius dan penuh nilai-nilai luhur.

Baca juga : 4 Rekomendasi Kebaya Jumputan Elegansi dalam Tradisi

6. Koteka (Papua)

Source: Pinterest

Koteka adalah pakaian tradisional pria Papua yang sederhana namun sarat makna. Pakaian ini dibuat dari labu kering dan menjadi simbol kesederhanaan serta kedekatan masyarakat Papua dengan alam. Meski kini jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, koteka tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Papua.

7. Bengkung (Kalimantan Timur)

Bengkung adalah pakaian adat Dayak dengan corak khas yang terinspirasi oleh alam. Motif-motif pada bengkung sering kali menggambarkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar. Selain digunakan dalam acara adat, pakaian ini juga mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Dayak yang harmonis dengan alam.

8. Pakaian Pangsi (Betawi)

Source: Google

Pakaian Pangsi adalah pakaian tradisional Betawi yang biasanya dipakai oleh kaum pria. Dengan desain sederhana dan praktis, pakaian ini mencerminkan kesederhanaan dan kesahajaan masyarakat Betawi. Pangsi kini sering digunakan dalam pertunjukan seni budaya, seperti lenong atau tari-tarian Betawi.

9. Baju Cele (Maluku)

Source: Majalah Teras

Baju Cele adalah pakaian adat Maluku dengan warna-warna cerah dan motif garis-garis yang unik. Baju ini melambangkan keceriaan dan semangat masyarakat Maluku. Biasanya dipadukan dengan kain sarung khas. Pakaian ini sering dikenakan dalam upacara adat atau acara budaya.

10. Baju Teluk Belanga (Riau)

Source: Merdeka

Pakaian adat Melayu ini mencerminkan kesopanan dan kesederhanaan budaya Melayu. Dengan desain yang rapi dan elegan, Teluk Belanga sering digunakan dalam acara resmi seperti pernikahan atau upacara adat. Warna dan motifnya pun mencerminkan kebanggaan masyarakat Melayu terhadap tradisinya.

11. Bundo Kanduang (Sumatera Barat)

Source: Antara News Sumatera Barat

Busana tradisional dari Sumatera Barat ini identik dengan warna merah menyala, lengkap dengan hiasan kepala serta berbagai aksesoriS. Biasanya dipakai oleh calon pengantin wanita dalam upacara pernikahan, termasuk selendang, mahkota, kalung, gelang, dan lainnya.

12. Aesan Gede (Sumatera Selatan)

Source: Backpacker Jakarta

Pakaian adat ini kerap dikenakan dalam prosesi pernikahan di Sumatera Selatan. Nama “Aesan Gede” merujuk pada citra Sumatera sebagai Swarnadwipa atau “pulau emas” yang tercermin dari dominasi warna keemasan pada perhiasan dan kain songket yang dikenakan, simbol kemegahan masa lampau. Pengaruh budaya Hindu-Buddha juga tampak pada desainnya.

13. Kebaya Laboh dan Kurung Cekak Musang (Riau)

Untuk keperluan acara formal di Riau, para wanita memakai Kebaya Laboh, sedangkan para pria mengenakan baju Kurung Cekak Musang. Keduanya merupakan pakaian resmi dalam kegiatan pemerintahan dan acara penting.

14. Baju Betabur (Bengkulu)

Busana pengantin wanita dari Bengkulu adalah baju betabur yang dipadukan dengan rok songket. Sementara itu, pengantin pria memakai atasan dan celana dari bahan beludru serta kain songket sebagai pelengkap.

15. Baju Kurung (Jambi)

Source: Parto

Pakaian adat Jambi ini umumnya dibuat dari bahan beludru, saten, atau santung dengan benang emas sebagai sulaman. Motifnya terinspirasi dari alam, seperti bunga teratai, tanjung, atau pakis. Dipadukan dengan kain songket Jambi, pakaian ini menjadi simbol kehormatan wanita.

16. Paksian (Bangka Belitung)

Source: Garuda Citizen

Asal dari Pangkal Pinang, Paksian dikenakan oleh pengantin. Wanita memakai baju kurung merah dari sutra atau beludru, lengkap dengan mahkota khas bernama Paksian. Pria mengenakan sorban yang disebut sungkon. Pakaian ini menunjukkan perpaduan budaya lokal, Arab, dan Tionghoa.

17. Tulang Bawang (Lampung)

Source: Dimensi Indonesia

Menekankan kesopanan dalam balutan gaya Timur, pria mengenakan baju putih lengan panjang dan celana senada, dilengkapi sarung warna merah dan emas yang dililitkan hingga lutut.

18. Kebaya Sunda (Jawa Barat)

Kebaya khas Sunda ini menyerupai kebaya Jawa lainnya, tetapi yang membedakannya dengan kebaya lain adalah motif unik di bagian leher. Umumnya menggunakan warna cerah dan dipasangkan dengan kain jarik sebagai bawahannya.

19. Kesatrian Ageng (Yogyakarta)

Source: IDN Times Jogja

Busana khas dari Yogyakarta ini terdiri dari atasan Surjan, celana panjang hitam, kain batik yang diikatkan di pinggang, dan aksesori kepala. Umumnya dikenakan dalam acara resmi atau adat.

20. Jawi Jangkep (Jawa Tengah)

Source: Kompas

Pakaian resmi pria Jawa Tengah ini memiliki atasan berwarna hitam, sering dipakai dalam acara formal. Wanita yang mendampinginya biasanya mengenakan Kebaya khas Jawa Tengah sebagai pasangan busana.

21. Payas Agung (Bali)

Source: Wedding Market

Payas Agung adalah pakaian adat Bali yang bernuansa mewah, biasa dipakai dalam upacara adat seperti pernikahan atau upacara potong gigi. Selain itu, ada juga varian lain seperti payas madya, payas alit, baju safari, dan kebaya Bali.

22. Pegon (Nusa Tenggara Barat)

Suku Sasak di NTB mengenakan pakaian Pegon yang terinspirasi dari gaya busana Eropa. Dibuat dari kain gelap biasa (bukan songket seperti pakaian Sasak lainnya), Pegon merupakan hasil akulturasi budaya lokal dan Jawa.

23. Amarasi dan Pakaian Adat Lainnya dari Nusa Tenggara Timur

NTT memiliki banyak pakaian adat dari berbagai suku. Suku Dawan menggunakan pakaian Amarasi berupa selimut tenun dan baju bodo. Pakaian adat Suku Rote memiliki ciri khas yang terletak pada topi Ti’i Langga yang mirip sombrero Meksiko yang terbuat dari daun lontar.

Pria Suku Sabu mengenakan kemeja putih lengan panjang, selendang, dan kain tenun, sedangkan yang wanita mengenakan kebaya dan kain tenun. Pria Suku Helong memakai selimut, baju bodo, destar, dan kalung, sedangkan wanitanya memakai kebaya dan kemben serta perhiasan bulan sabit di kepala.

24. King Bibinge & King Baba (Kalimantan Barat)

Suku Dayak memiliki dua busana khas, yaitu King Baba untuk pria dan King Bibinge untuk wanita. King Baba berupa rompi dari kulit kayu kapuo, dihiasi manik-manik jingga dan merah. King Bibinge menutupi bagian dada dan pundak dengan bahan serupa.

25. Ta’a dan Sapei Sapaq (Kalimantan Utara)

Suku Dayak di Kalimantan Utara memiliki pakaian Ta’a untuk wanita, berupa sarung berhias manik warna-warni. Serta, Sapei Sapaq untuk pria, berbentuk rompi dengan hiasan manik bermotif dan ornamen gigi serta taring macan sebagai simbol keberanian.

26. Kustin (Kalimantan Timur)

Source : Sekertariat Negara

Kustin merupakan busana tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Kutai. Kata “Kustin” diambil dari bahasa Kutai yang berarti “pakaian” dan dalam penggunaannya, istilah ini merujuk pada pakaian kebesaran yang melambangkan kehormatan dan status sosial. 

Biasanya, Kustin dibuat dari bahan beludru berwarna hitam yang memberikan kesan mewah dan elegan. Pakaian ini umumnya dikenakan dalam upacara pernikahan, terutama oleh masyarakat kelas menengah ke atas dan berfungsi sebagai simbol kemuliaan dalam budaya Kutai.

27. Pattuqduq Towaine (Sulawesi Barat)

Pattuqduq Towaine adalah pakaian adat perempuan dari suku Mandar di Sulawesi Barat. Pakaian ini memiliki struktur yang terdiri dari beberapa elemen penting. Bagian atasnya disebut rawang boko, sedangkan bagian bawahnya berupa kain sarung khas Mandar yang dinamakan lipaq saqbe. Selain itu, terdapat kain pelengkap lain yang disebut lipaq aqdi diratter duattdong. Pakaian ini juga dipercantik dengan berbagai aksesoris, antara lain hiasan kepala, kalung, sabuk yang disebut kliki, serta gelang. Setiap komponen pakaian dan aksesoris yang digunakan mencerminkan keanggunan perempuan Mandar dalam balutan adat dan tradisi.

Baca juga : Inspirasi Pose Foto Prewed Tradisional Adat Jawa, Elegan dan Klasik!

Rekomendasi Pakaian Kebaya Elegan

1. Kebaya All White Classic Kebaya by Soraya Kebaya

Source: ZALORA

Atasan kebaya dengan kerah V dan cutting fit body ini terbuat dari material voal premium yang memberikan kenyamanan dan kesan mewah. ZALORAns bisa memadukannya dengan batik atau wastra favoritmu, serta jeans, rok, atau kulot untuk tampilan casual yang tetap stylish. Potongan yang pas di tubuh memberikan siluet ramping.

2. Embroidery Kebaya ⅞ Length Sleeves by Batik First

Source: ZALORA

Kebaya dengan detail embroidery rancang sirih ini memberikan tampilan ethnic classy yang elegan dan anggun. Dengan sentuhan bordir rancang sirih yang khas, kebaya ini memadukan keindahan tradisional dengan kesan mewah. Sehingga, menjadikannya pilihan sempurna untuk acara formal atau perayaan adat. 

Desain yang detail dan indah pada bordirannya memberikan kesan anggun dan memperkaya tampilan. Membuat siapa saja yang mengenakannya terlihat lebih memukau dan berkelas.

3. Arini Series Kebaya Bordir by Jamali Kebaya

Source: ZALORA

Kebaya yang satu ini didesain begitu cantik dengan detail bordir langsung pada bahan. Teknik bordir yang dikerjakan langsung pada kain memberikan detail yang lebih halus dan sempurna. Setiap helai benang yang dijahit langsung ke kain menciptakan motif yang menambah keindahan pada desain kebaya. Dengan desain ini, kebaya ini terlihat cantik serta terasa lebih istimewa dan unik.

4. Aini Long Sleeve Kebaya by Anneira

Source: ZALORA

Berikutnya ada koleksi kebaya encim modern dari Anneira! Kebaya ini didesain dengan lengan panjang ⅞, perpaduan antara tradisional dan kontemporer yang stylish. Dengan potongan yang lebih slim dan detail yang lebih minimalis, kebaya encim ini akan memberikan kesan elegan dan nyaman saat dikenakan. Cocok dipadukan dengan kain batik, rok, atau bahkan celana panjang untuk tampilan yang lebih chic.

Baca juga : Inspirasi Tampilan Baju Bodo Hijab, Menawan dan Anggun!

Itulah macam-macam baju adat nusantara yang perlu ZALORAns tahu dan lestarikan. Baju adat nusantara adalah cerminan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Dengan melestarikan dan mengenal lebih dalam tentang baju adat, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mempererat rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Tunjukkan kebanggaanmu terhadap kekayaan budaya bangsa kita!

Mau cari berbagai kebaya atau batik yang elegan dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama