Cincin Tunangan Simbol Pengikat Cinta, Inilah Hal-Hal yang Harus Kamu Tahu

Biasanya sebelum menikah, sepasang kekasih melakukan tunangan terlebih dahulu. Tunangan dipercaya sebagai proses komitmen ke hubungan yang lebih serius. Dalam prosesnya, terdapat salah satu momen penting yaitu tukar cincin. Proses tukar cincin ini sebagai simbolis pengikatan pasangan satu sama lain dan berkomitmen untuk mempersiapkan pernikahan. 

Namun, sebenarnya prosesi tunangan itu tidak wajib lho! Bahkan, kamu juga tidak wajib melakukan tukar cincin. Jadi, tergantung kesepakatan kedua pasangan. Selain itu, cincin tunangan biasanya dipakai oleh wanita. Tapi sekarang seiring perkembangan, pria juga bisa memakai cincin tunangan.

Apakah kamu sedang dalam hubungan yang serius dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius bersama pasanganmu? Sebelumnya, kamu harus tahu beberapa hal tentang cincin tunangan berikut ini.

Dimana Cincin Tunangan Dipasangkan?

Source: Pinterest

Cincin tunangan biasanya dipakai di jari manis sebelah kiri. Jika kamu menemui orang yang memakai cincin di jari manisnya sebelah kiri, mungkin saja orang tersebut sudah tunangan. Ternyata tradisi ini bukan tanpa sebab lho!

Tradisi ini berasal dari budaya masyarakat Yunani, Romawi, dan Mesir. Di mana dipercaya bahwa di jari manis kiri terdapat pembuluh darah yang menghubungkan langsung ke jantung yaitu Vena Amoris atau Vein of Love. Vein of Love disebut juga pembuluh darah cinta karena menghubungkan ke jantung, dimana jantung merupakan tempat muncul dan tumbuhnya cinta.

Namun, jika kamu tidak ingin memakai cincin di jari manis kiri tidak menjadi masalah. Sesuai dengan keyakinan dan kenyamanan masing-masing orang saja karena sifatnya yang tidak wajib.

Lalu, apakah boleh memakai cincin tunangan di jari tengah? Tentu saja boleh! Memakai cincin tunangan di jari tengah mengandung arti kekuatan hubungan dan komitmen yang kuat untuk saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.

Apakah Pria Boleh Memakai Cincin Tunangan?

Source: Pinterest

Cincin tunangan biasanya dipakai oleh wanita saja, namun pria juga boleh memakainya. Namun, kamu harus memperhatikan bahan cincin tersebut. Karena dalam Islam, ada larangan pria memakai cincin bermaterial emas. Sebagai gantinya, kamu bisa gunakan cincin dengan beberapa material berikut.

Material Cincin Tunangan Selain Emas 

1. Palladium

    Source: Pinterest

    Palladium merupakan alternatif jika kamu tidak ingin memakai cincin emas. Karena bobotnya yang ringan, membuat cincin ini nyaman dipakai sehari-hari. Harganya pun lebih murah dibandingkan platinum dan emas. Namun, ada harga ada rupa. Cincin berbahan palladium lebih gampang tergores atau rusak saat terbentur. Selain itu, cincin ini juga sulit di resize. 

    2. Platinum

    Source: Pinterest

    Platinum merupakan bahan yang mirip dengan emas putih. Namun, harga cincin bermaterial platinum lebih mahal dibandingkan dengan emas putih. Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan bahan platinum lebih sulit ditemukan daripada emas putih. Platinum lebih banyak ditemukan di daerah Afrika Selatan, seperti tambang yang berada di Zimbabwe dan Rusia. Cincin berbahan platinum memiliki ketahanan warna yang awet dan tidak mudah rusak jika dibandingkan dengan cincin bahan palladium. Pilihlah sesuai dengan kebutuhanmu, apakah kamu ingin cincin yang awet dalam jangka waktu panjang atau tidak.

    3. Perak

      Source: Pinterest

      Rekomendasi bahan cincin selain emas lainnya yaitu perak. Perak merupakan bahan yang mudah dibentuk, sehingga jika kamu ingin bentuk cincin yang unik dan rumit, kamu bisa jadikan bahan ini menjadi pilihan. Meskipun bahan ini mudah berubah warna dan oksidasi menjadi kehitaman, namun cincin ini tahan korosi, sehingga awet dan tidak mudah berkarat.

      Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai cincin tunangan untuk memudahkanmu dalam merencanakan pertunanganmu nantinya.

      Dapatkan produk perhiasan berkualitas dari brand-brand jewelry terbaik hanya di Zalora. Nikmati berbagai promo dan diskon menarik lainnya.

      Penulis: Fitrian Nurentama