Belanja produk fashion original hingga kecantikan dan terlengkap di ZALORA. Dapatkan diskon hingga penawaran harga murah khusus untukmu! 

Saat perayaan Imlek tiba, suasana penuh kebahagiaan dan keceriaan seolah menyelimuti setiap sudut rumah dan jalanan. Tidak hanya dekorasi merah dan emas yang menambah semarak, tetapi juga beragam hidangan khas yang memeriahkan momen istimewa ini. 

Salah satu makanan yang paling dinantikan dan tak pernah absen dalam setiap perayaan Imlek adalah kue keranjang. Kue tradisional yang terbuat dari ketan ini bukan hanya sekadar camilan manis, tetapi juga penuh makna simbolis yang mendalam lho! Bentuknya yang bulat melambangkan kebersamaan, keberuntungan, dan harapan untuk tahun yang penuh kesuksesan.

Kue keranjang memiliki tekstur kenyal yang menjadi ciri khas, dengan rasa manis yang menggugah selera. Setiap gigitannya seakan membawa kita kembali pada akar tradisi Tionghoa. Dimana makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Cina selama berabad-abad. 

Namun, kue keranjang lebih dari sekadar makanan manis. Dalam budaya Tionghoa, kue ini memiliki makna yang sangat penting, sebagai simbol harapan agar kehidupan semakin manis dan berlimpah di tahun yang baru. Melalui artikel ini, ZALORA akan mengungkap lebih dalam tentang sejarah, makna, dan resep kue keranjang. Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Baca juga : Inspirasi Nail Art Bernuansa Imlek, Siap Menyambut Imlek!

Sejarah Kue Keranjang Imlek

Kue keranjang, makanan khas Imlek yang terbuat dari ketan manis, memiliki sejarah yang berawal dari dua legenda dalam budaya Tionghoa. Legenda pertama berkaitan dengan Dewa Dapur yang dipercaya melaporkan keadaan rumah tangga kepada Kaisar Langit setiap akhir tahun. 

Untuk menutupi kekurangan atau kesulitan yang mungkin terjadi di rumah, warga mulai memberikan kue keranjang sebagai persembahan agar Dewa Dapur melaporkan hal-hal baik saja. Tradisi ini berlanjut hingga sekarang, dimana kue keranjang selalu hadir sebagai bagian dari persembahan dalam perayaan Imlek.

Legenda kedua datang dari kisah sejarah sekitar 2.500 tahun yang lalu, ketika jenderal Wu Zixu memberi petunjuk kepada rakyat Wu yang terjebak kelaparan dalam pengepungan. Petunjuk tersebut membawa mereka menggali pondasi tembok kota dan menemukan batu bata yang terbuat dari tepung ketan yang akhirnya menyelamatkan mereka dari kelaparan. 

Batu bata tersebut dianggap sebagai nian gao asli dan sejak itu masyarakat Tionghoa mulai membuat kue keranjang setiap tahun untuk mengenang kisah ini. Hingga kini, kue keranjang tetap menjadi simbol keberuntungan, kekuatan, dan kelimpahan yang dihidangkan selama perayaan Imlek.

Makna Kue Keranjang Imlek

Bentuk bulat tak berujung dari kue keranjang melambangkan ikatan yang tidak terputus yang mengandung makna bahwa keluarga yang merayakan Imlek akan selalu rukun dan bersama sepanjang tahun. Makna ini mencerminkan kekuatan kebersamaan dan persatuan dalam keluarga.

Membagikan kue keranjang saat Imlek juga membawa simbol rezeki dan kemakmuran. Kue ini diyakini dapat membawa berkah tidak hanya bagi pemberi, tetapi juga bagi penerimanya. Sebagai simbol saling menolong, kue keranjang menggambarkan semangat berbagi dan kebersamaan dalam menghadapi kehidupan.

Teksturnya yang lembut dan kenyal memiliki makna keuletan, kegigihan, dan daya juang tinggi. Tekstur ini menunjukkan bahwa persaudaraan dan ikatan keluarga akan semakin erat dan menyatu dalam perjalanan setahun ke depan. Kue keranjang yang tahan lama melambangkan hubungan yang awet dan berkualitas, sementara rasa manisnya mengartikan sukacita atau kegembiraan dalam hidup.

Selain itu, susunan kue keranjang yang bertingkat dan mengerucut melambangkan rezeki dan kemakmuran yang semakin meningkat. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama juga membawa makna tentang sabar, keteguhan hati, dan keuletan dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Dengan usaha yang maksimal, hasil terbaik pun dapat tercapai, yang menjadi simbol harapan akan kesuksesan dan keberuntungan di tahun yang baru.

Baca juga : Model Baju China Shanghai Modern dan Kekinian


Resep Kue Keranjang Imlek

1. Resep Kue Keranjang Kukus Imlek

Bahan-bahan:

  • 100 gram tepung beras ketan
  • 50 gram tepung sagu
  • 50 gram tepung beras
  • 200 ml air
  • 250 gram gula merah, sisir halus
  • ยฝ sdt garam
  • 1 lembar daun pandan

Cara Membuat:

  1. Rebus gula merah bersama air, garam, dan daun pandan hingga mendidih.
  2. Saring dan tunggu hingga dingin. 
  3. Ayak tepung beras ketan, tepung sagu, dan tepung terigu. 
  4. Tuang tepung ke dalam air gula
  5. Aduk rata.
  6. Oles cetakan dengan sedikit minyak hingga rata. 
  7. Tuang adonan. 
  8. Kukus selama 1 โ€“ 2 jam sampai matang. 
  9. Angkat kue keranjang, lepas dari cetakan dan dinginkan. 

2. Resep Kue Keranjang Sederhana

Source: Pinterest

Bahan-bahan:

  • 250 gr tepung ketan
  • 20 gr tepung terigu
  • 150 gr gula merah
  • 450 ml air
  • 3 sdm santan kental

Cara Membuat:

  1. Rebus gula merah dan air sampai larut.
  2. Tambahkan santan. 
  3. Aduk hingga rata.
  4. Saring.
  5. Campur tepung ketan dan terigu.
  6. Masukkan gula yang telah dicairkan.
  7. Aduk rata hingga tidak ada adonan yang menggumpal.
  8. Tuangkan adonan ke dalam cetakan yang telah diolesi dengan minyak. 
  9. Tutup dengan alumunium foil. 
  10. Kukus adonan selama 1 jam.
  11. Jika sudah matang, angkat dan diamkan hingga dingin. Jika menginginkan tekstur yang agak padat, biarkan kue selama seharian.

3. Resep Kue Keranjang Gula Aren

Bahan-bahan:

  • 300 gram tepung ketan putih
  • 200 gram gula aren
  • 75 gram tepung tang mien
  • 500 ml
  • 2 sdm santan kental instan
  • 2 tetes vanili cair

Cara Membuat:

  1. Rebus air dengan gula aren hingga larut. 
  2. Masukkan santan dan vanili. 
  3. Aduk rata, kemudian angkat.
  4. Campurkan tepung ketan dan tan mien di wadah lebar. 
  5. Buat lubang di tengahnya seperti gunung yang bolong tengahnya.
  6. Tuang sedikit demi sedikit air sambil dicampur rata. 
  7. Aduk lagi dan tuang hingga tidak ada yang bergerindil. 
  8. Tuang adonan ke dalam mangkuk-mangkuk alumunium foil yang sudah dioles minyak agar mudah melepaskannya dari cetakan aluminium nanti.
  9. Panaskan kukusan. 
  10. Kukus kue keranjang selama 1 jam lebih atau hingga matang. 
  11. Tes tusuk untuk mengetahui tingkat kematangannya. 
  12. Jika sudah matang, biarkan dingin lalu keluarkan dari cetakan. 

Rekomendasi Pemanggang Terbaik

1. DoraHomi Oven Listrik Low Watt Electric 

Source: ZALORA

DoraHomi Oven listrik Kapasitas 12 L merupakan peralatan rumah tangga yang tepat untuk membantu proses memasak kamu. Dengan daya 800 Watt hemat listrik, cocok untuk memasak dan menghangatkan makananmu dan keluarga. DoraHomi Oven listrik memiliki desain yang elegan dengan bahan Stainless Steel yang berkualitas dan tahan lama.

Dengan tabung pemanas Stainless Steel memberikan panas yang merata. Dilengkapi dengan lampu indikator dan temperatur bisa diatur mulai dari 90 โ€“ 230 derajat celcius. Timer dapat di set sampai dengan 60 menit. Oven ini mudah dibersihkan, disimpan, dan perawatan. Dibuat dengan pegangan model kulit yang tahan panas dan stylish.

Baca juga : Rekomendasi Baju Imlek Wanita, Anggun dan Memukau Saat Imlek

Nah, itulah sejarah, makna, dan beberapa resep membuat kue keranjang Imlek yang perlu kamu ketahui!

Mau cari berbagai kebutuhan alat dapur dan alat makan dengan harga terjangkau? Cek koleksi selengkapnya hanya di ZALORA! Dapatkan promo spesial yang menarik untukmu!

Penulis: Fitrian Nurentama